More

    Mahasiswa UMY Dirikan ‘House of Care : Anti-bullying’ Pertama di Yogyakarta

    Bryan Bimantoro, Jurnalis LPM NUANSA UMY

    Acara persemian House of Care : Anti Bullying di SMP Muhammadiyah 2, Yogyakarta, Kamis, (02/05/2015).
    Acara persemian House of Care : Anti Bullying di SMP Muhammadiyah 2, Yogyakarta, Kamis, (02/05/2015).

    YOGYAKARTA, KabarKampus – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mendirikan “House of Care : Anti-Bullying (HoCAB) pertama di  Yogyakarta. Peresmian HoCAB) ini digelar di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta, pada hari Kamis, (02/05/2015).

    Acara peresmian House of Care : Anti Bullying ini dihadiri oleh orang tua/wali siswa SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta, kepala SMP seluruh Kota Yogyakarta, guru BK SMP seluruh kota Yogyakarta, dan juga guru serta karyawan SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Hadir juga dalam peresmian tersebut, Sigit Haryo Yudanto, perwakilan dari Majelis Tinggi Pendidikan Tinggi dan Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta.

    - Advertisement -

    HoCAB merupakan program Kreativitas Mahasiswa UMY yaitu Adrian Adzanas, Bryan Bimantoro, Maitsa Putri Shafa, dan Santhy Widya Anggraeni. Pengurus HoCAB sendiri merupakan anggota Ikatan Pelajar Muhammadiyah SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang diketuai oleh Ivory Ayeisha

    “Kami menyambut baik dengan adanya program ini. Semoga kedepannya program ini tidak hanya ada di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta, tetapi juga ada di sekolah-sekolah di seluruh Yogyakarta,” ujar Sigit ketika memberi sambutan.

    Sementara itu Nilawati Isdwiantari, Kepala SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta berharap, dengan adanya HoCAB, angka bullying di sekolah menurun. “Semoga HoCAB ada keberlanjutannya sehingga bisa menekan angka bullying yang ada di Yogyakarta, khususnya di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa UMY yang telah berinisiatif untuk mendirikan program ini. Semoga bisa bermanfaat,” kata Nilawati disela-sela acara.

    Acara peresmian ini diisi dengan talkshow oleh Wening Wulandaru atau biasa dipanggil Bunda Wening. Bunda Wening membawakan materi bagaimana peran orang tua dan guru dalam menanggulangi bullying.

    Ia mengatakan, kasus bullying pada remaja makin marak terjadi bukan hanya karena ada kesempatan tetapi juga karena kurangnya perhatian yang diberikan oleh orang tua dan juga guru mereka di sekolah. “Mari kita ajak anak kita ngobrol minimal 15 menit per hari. Bedakan ngobrol dengan memberi nasihat, sehingga anak bisa lebih terbuka dengan orang tuanya ketika sedang mengobrol. Karena pada usia remaja SMP, anak-anak paling ingin diperhatikan oleh orang tuanya,” ucap Bunda Wening.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here