More

    Mahasiswa UGM Juara Kompetisi Debat Se-Asia

    Mahasiswa UGM menangkan kompetisi Debat se-Asia.Dok. UGM
    Mahasiswa UGM menangkan kompetisi Debat se-Asia.Dok. UGM

    YOGYAKARTA, KabarKampus – Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menjadi juara pertama dalam kompetisi debat bahasa Inggris tingkat perguruan tinggi se Asia United Asia Debating Championsip (UADC) di Bali 4 – 12 Juni 2015 lalu. Tim yang berasal dari UKM English Debating Society UGM ini berhasil menyisihkan 89 perguruan tinggi lainnya di Asia.

    Sejumlah perguruan tinggi yang mengikuti ajang ini antara lain, Tokyo University dan Keio University, Jepang,  Universitas Teknologi Mara (Malaysia), University of Macau (RRC), Indian Institute of Technology Bombay (India), Northeastern University at Qinhuangdao (RRC), Mahidol University International College (Thailand), Springboard Debating Community (Kamboja), Sun Yat Sen University (RRC), ITB dan IPB.

    Aldila Irysad salah satu anggota tim EDS mengatakan, dalam kompetisi ini UGM sebenarnya mengirimkan dua tim yakni tim EDS UGM 1 dan tim EDS UGM 2. Namun, hanya tim UGM 1 yang berhasil mencapai final dalam debat  recognise religious indoctrination as a mitigating factor in criminal sentencing.

    - Advertisement -

    “Pada babak final, 6 dari 9 juri memberikan suaranya kepada UGM,” kata mahasiswa Fakultas Hukum ini, Senin, (29/06/2015).

    Menurut Aldila pada babak penyisihan, tim EDS UGM berhasil mengalahkan tim dari Universitas Teknologi Mara (Malaysia), National Institute of Business Management (Sri Lanka), University of the Philippines Diliman (Filipina), dan Centre of Foundation Studies International Islamic University Malaysia (Malaysia). Selain itu, tim UGM berhasil mengalahkan peserta dari berbagai universitas seperti University of Macau (RRC), Indian Institute of Technology Bombay (India), Northeastern University at Qinhuangdao (RRC), Mahidol University International College (Thailand), Springboard Debating Community (Kamboja), Sun Yat Sen University (RRC), dan juga universitas dari Indonesia seperti Universitas Diponegoro.

    Aldila menerangkan, dalam kompetisi ini, berbagai tema harus dikuasai oleh seluruh peserta seperti bidang hukum, ekonomi, filosofi, hubungan internasional, dan sosial budaya. Pemilihan tema sendiri menuntut para peserta bisa menguasai berbagai macam disiplin ilmu serta mengetahui isu-isu terkini.

    “Kompetisi memilih mahasiwa dengan kemampuan debat terbaik,” katanya.

    Selain mendapat juara pertama, Aldila Irsyad, anggota tim, meraih penghargaan pembicara terbaik pada babak final. Sementara Noel Hasintongan mendapat penghargaan pembicara terbaik sepanjang kompetisi digelar.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here