More

    Iklan Rokok Kepung Sekolah di Bandung

    Salah satu iklan rokok di dekat sekolah di Bandung hasil pantauan tim peneliti Fikom Unisba bersama YPMA dan BERB.
    Salah satu iklan rokok di dekat sekolah di Bandung hasil pantauan tim peneliti Fikom Unisba bersama YPMA dan BERB.

    BANDUNG, KabarKampus – Tim peneliti Dosen Fikom Universitas Islam Bandung (Unisba) bekerjasama dengan Yayasan Pengembangan Media Anak (YPMA) dan Bebas Rokok Bandung (BRB) merilis laporan mengenai iklan atau promosi rokok di sekitar sekolah di kota Bandung. Dari hasil penelitian menunjukkan, nyaris tidak ada sekolah di Bandung yang bebas dari kepungan iklan rokok.

    Pemantauan di kota Bandung sendiri mencakup 64 sekolah dari lima wilayah Bandung. Bukti yang diberikan berupa foto-foto tempat iklan rokok yang berlokasi di sekolah, seperti dekat gerbang sekolah, di dekat pagar sekolah, di seberang sekolah dalam jangkauan pandang, dan di warung-warung sekitar sekolah.

    “Hasilnya cukup mencemaskan karena nyaris tidak ada sekolah yang bebas dari keberadaan iklan maupun promosi penjualan rokok di sekelilingnya. Sekolah di sini bisa SD, SMP, maupun SMA,” kata Santi Indra Astuti, M.Si., Dosen Fikom Unisba yang menjadi koordinator monitoring wilayah Bandung dalam keterangan rilisnya, Minggu, (05/07/2015).

    - Advertisement -

    Menurutnya, promosi rokok tersebut berada dalam radius 100 meter dari wilayah sekolah. Bahkan terjadi perang merek di antara produk-produk rokok tersebut.

    “Wilayah 100 meter dalam radius sekolah ini diduga menjadi golden area yang dijadikan ajang promosi dan penjualan rokok. Sehingga tim marketing perusahaan rokok bahkan menerjunkan orang-orang khusus untuk menata produk rokok sampai membina pemilik warung agar menonjolkan keberadaan produknya di antara produk lain yang sejenis,” tutur Santi yang menerjunkan tim beranggotakan gabungan mahasiswa Fikom Unisba dan HI Universitas Parahyangan untuk menyisir kawasan Bandung sebagai lokasi monitoring.

    Lebih jauh lagi Dr. Rita Gani, M.Si., selaku anggota tim monitoring, peneliti, dan dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Unisba, mengatakan, hasil pemantauan ini membuktikan bahwa industri rokok secara agresif menempatkan iklan rokok di tempat yang dilewati anak-anak sekolah setiap harinya. Begitu juga di tempat mereka berkumpul bersama teman-teman sebayanya.

    “Ketika sekolah telah berupaya menegakkan aturan KTR (Kawasan Tanpa Rokok), begitu keluar dari gerbang sekolah, anak-anak malah diterpa oleh serbuan iklan dan promosi rokok yang sulit dikontrol oleh pihak sekolah,” jeas Rita.

    Selain Bandung, para penelti ini juga melakukan pemantauan di empat kota lainnya yaitu, Jakarta, Makassar, Mataram, dan Padang. Dari hasil pemantauan, sekolah di kota-kota tersebut juga tidak bebas dari kepungan iklan rokok. Anak-anak di kota tersebut terpapar dengan iklan rokok setiap hari.

    Berikut adalah hasil pemantauan iklan atau promosi rokok di sekolah di kota Bandung ; 1. Penempatan iklan dan promosi rokok di tempat penjualan, ditemukan di 94 persen sekolah yang dipantau, 2. Penempatan iklan dalam bentuk media luar griya ditemukan di 22 persen sekolah yang dipantau, 3. Iklan  rokok yang menempel pada warung dalam bentuk poster, spanduk, atau plang nama toko di sekitar sekolah terdapat di 88 persen sekolah yang dipantau, display rokok secara khusus di toko atau warung sekitar sekolah, sehingga rokok terlihat dengan jelas dan mudah dijangkau konsumen ditemui di 59% area sekolah yang diamati.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here