More

    Aktivis Unsoed : TNI Ospek Mahasiswa Adalah Darurat Demokrasi

    Pimpinan TNI menyampaikan pidato di hadapan mahasiswa baru Faperta Unsoed. Foto. Fachrurrozi
    Pimpinan TNI menyampaikan pidato di hadapan mahasiswa baru Faperta Unsoed. Foto. Fachrurrozi

    PURWOKERTO, KabarKampus – Rencana Kemenristek Dikti untuk memasukkan TNI dalam memberikan wawasan kebangsaan dan bela negara dalam ospek mahasiswa baru mendapat tentangan dari sejumlah mahasiswa. Diantaranya adalah Facrurrozi Hanafi, mahasiswa Sosiologi Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.

    Dalam tulisannya di media sosial, Facrurrozi menganggap keberadaan TNI di dalam kampus merupakan darurat demokrasi. “Antek Orde Baru Mulai Masuk Kampus,” kata Facrurrozi dalam tulisannya,” pada akun line Facrurrozi Hanafi.

    Lalau apakah alasan aktivis Front Mahasiswa Nasional Unsoed ini menolak keberadaan TNI masuk ke kampus. Kepada KabarKampus Facrurrozi mengatakan, banyak alasan untuk menolak TNI masuk kampus. Mulai dari masalah demokras, politik, hukum, sosio historis, dan otonomi kampus.

    - Advertisement -

    “Aspek hukum, tidak ada satu pasal pun dalam UU TNI yang memberi kewenangan TNI ada di dalam kampus,” kata Facrurrozi.

    Dalam aspek sosio historis, katanya, keberadaan TNI yang sebelumnya pernah ada di dalam kampus khususnya ospek merupakan kebijakan NKK BKK. Keberadaan TNI ketika itu merupakan tindak lanjut dari tragedi Malari yang secara tidak langsung adalah upaya represifitas kepada mahasiswa. Meskipun kemudian melalui perjuangan yang panjang TNI berhasil diusir dari dalam kampus.

    Sementara saat ini kata Facrurrozi, masuknya TNI di dalam kampus adalah untuk membuat mahasiswa tidak kritis terhadap kebijkan pemerintah. Karena seperti diketahui, sekarang banyak sekali penolakan terhadap legitimasi terhadap program MP3EI.

    “Ini seperti ketakutan adanya gerakan yang muncul di dalam kampus seperti tahun 1998,” ungkapnya.

    Selanjutnya, menurut Facrurrozi, untuk aspek prakmatis, keberadaan doktor atau profesor sudah cukup untuk memberikan wawasan kebangsaan kepada mahasiswa. Keberadaan mereka lebih pas untuk menghidari sikap politis TNI dalam kehidupan kampus.

    “Adakah dosen atau profesor yang mumpuni bicara wawasan kebangsaan di dalam kampus?” tanya Facrurrozi.

    Facrurrozi mengungkapkan, di kampus Unsoed sendiri sudah beberapa kali TNI masuk ke dalam kampus. Oleh karena itu, ia menentang TNI masuk ke dalam kampus Unsoed.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here