More

    FMN Tolak Kedatangan Bos IMF ke Indonesia

    Rachmad P Panjaitan, Ketua PP FMN
    Rachmad P Panjaitan, Ketua PP FMN

    JAKARTA, KabarKampus – Front Mahasiswa Nasional (FMN) menolak kedatangan Cristhine Lagarde, Managing Director IMF ke Indonesia pada 1 – 2 Septermber 2015. Mereka beranggapan keadatangan bos IMF yang akan mengikuti konferesi Internasional di Indonesia tersebut sebagai sebuah ancaman yang akan memperburuk krisis yang terjadi di Indonesia.

    Rachmad P Pandjaitan, Ketua PP FMN mengatakan, Konferensi tersebut diantaranya akan membahas ekonomi global, regional Asia khususnya keadaan krisis perekonomian Indonesia saat ini. Hal itu sejalan dengan dengan keadaan krisis dalam negeri yang semakin gawat.

    “PHK  dimana-mana, harga-harga kebutuhan pokok naik, melemahnya nilai tukar rupiah, ekspor menurun, serta daya beli masyarakat turun drastis. Namun hingga saat ini pemerintahan Jokowi belum menunjukkan tanda-tanda penyelesaian konkrit atas krisis untuk meningkatkan perekonomian rakyat yang rill,” katanya.

    - Advertisement -

    Menurutnya, di tengah krisis di Indonesia, Jokowi malah  menjamu  Bos IMF untuk berkosultasi meminta langkah-langkah menyelesaikan krisis di Indonesia. Selain itu Bos IMF ini juga akan menyambangi UI yang mungkin ingin meminta dukungan dari kaum intelektual untuk berselimut dari kejahatan-kejahatan yang akan dilakukan di Indonesia.

    Rachmad menjelaskan, di konferensi internasional ini secara eksplisit pula akan membahas potensi kerjasama Politik  anggaran pemerintah, pembiayaan infrastuktur dan investasi. Namun pemerintahan Jokowi melalui Wapres angsung membantah bahwa kedatangan bos IMF ini tidak akan ada pinjaman. Karena menurut  pemerintah, bahwa keadaan krisis di Indonesia masih dapat ditangani dengan alasan masih mempunyai devisa anggaran yang memadai.

    “Akan tetapi, ini hanyalah menjadi sebuah skema pemerintahan Jokowi yang berusaha mencari taktik untuk mendapatkan dukungan rakyat apabila nantinya meminjam ke IMF,” ungkapnya.

    Bagi FMN, kedatangan bos IMF ke Indonesia dalam konferensi internasional ini tetap menjadi ancaman yang sangat membahayakan bagi kedaulatan dan kemandirian Indonesia. IMF dalam konferensi internasional tersebut akan menawarkan dan  memaksakan berbagai paket kebijakan Neo-liberalisme untuk dijalankan Indonesia yang dianggap mampu menghadapi krisis.

    “Itu sebabnya, mengapa kami menyebut IMF hanya racun sekaligus  menjadi instrumen negara-negara maju khususnya AS untuk menggerogoti perekonomian, kedaulatan dan kemandirian Indonesia. Oleh karena itu, kami dari Pimpinan Pusat FMN menyatakan sikap secara tegas menolak Kedatangan Bos IMF ke Indonesia,” ungkap Rachmad.

    Dalam kesempatan ini menurut Rachmat, mereka juga menutut kepada pemerintah Indonesia, agar menolak pinjaman dalam bentuk apapun dari IMF, menolak tawaran kebijakan-kebijakan Neo liberalisme dari IMF di dalam kunjungan ke Indonesia, yang hanya merugikan Indonesia dan menguntungkan negara maju khususnya AS.

    “Ayoo, seluruh Rakyat Indonesia bersatu lawan dan tolak IMF!” Himbau Rachmat.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here