Hartanto Ardi Saputra
YOGYAKARTA, KabarKampus – Seperti apa perwujudan kota dan kehidupan manusia di Pulau Jawa pada kurun waktu 1900-1940? Jawabannya ada di buku “Kota Di Jawa Tempo Doeloe dan Suka-Duka Di Jawa Tempo Doloe”.
Buku yang diterbitkan oleh KPG (Kepustakaan Populer Gramedi) dibedah oleh mahasiswa ISI, Yoyakarta di kampus ISI Yogyakarta, Kamis, (01/10/2015). Buku ini menyajikan kota dan kehidupan manusia di Pulau Jawa melalui lembar-lembar kartu pos.
Total kartu pos yang disajikan adalah sebanyak 410 buah. Kartu pos tersebut bertemakan pemukiman orang asing, masjid, perkampungan pribumi, alun-alun kota, Pasar, dunia pendidikan, permainan anak, kemiskinan, dan sebagainya.
Oliver Johannes Raap, penulis buku mengatakan, buku tersebut bukan hanya menyajikan lembaran kartu pos semata. Tapi Ia juga menemukan fakta-fakta dari proses penggalian data, baik secara observasi maupun literatur teks.
“Misalkan saya menemukan foto ilustrasi wanita telanjang dada karya Kassian Cephas dengan nama samaran Ali S Cohan,” ujar pria asal Grootschermer, Belanda.
Menurutnya, Kassian Cephas saat itu mengadaptasi karya besar seniman Eropa abad 16, Botticelli, yang bergambar dewi kesucian. Pria yang pernah menjadi pedagang buku di Den Haag itu mengungkapkan, awalnya ia hanya ingin sekedar mengoleksi kartu pos saja. Atas dorongan masyarakat Indonesia, akhirnya ia membuat buku.
“Saya kolektor yang memasang banyak kartu pos di blog pribadi. Tetapi banyak masyarakat indonesia yang mendorong saya membukukan koleksi itu, karena koleksi itu dinilai bersejarah.”
Sementara itu, Eka Arif Setyawan, salah satu pengunjung bedah buku menilai, buku tersebut merupakan dokumentasi sejarah yang bermanfaat bagi bangsa Indonesia dalam memahami identitas budayanya. “Buku ini cukup menambah wawasan kepingan tentang sejarah Indonesia. Ini dokumentasi yang berharga,” ujar Eka.[]
