Hartanto Ardi Saputra
YOGYAKARTA, KabarKampus – Universitas Gadjah Mada melaunching Program S2 Konsentrasi Tata Kelola Pemilu di Fisip, UGM. Produ ini dikelola bersama dalam Konsorsium Pendidikan Tata Kelola Pemilu di Indonesia yang melibatkan 10 universitas, yaitu Universitas Andalas, Universitas Lampung, UNPAD, UGM, UI, Airlangga, Universitas Nusa Cendana, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Hasanudin dan Universitas Cendrawasih.
Pada tahun pertama, KPU menyediakan 70 beasiswa, dan Bawaslu menyediakan 10 beasiswa, bagi staf yang lolos seleksi untuk mengikuti program ini. Selain diikuti oleh mahasiswa yang memperoleh beasiswa, program ini juga diikuti oleh mahasiswa regular non-beasiswa.
Husni Kamil Manik, Ketua KPU RI mengatakan, adanya Prodi Tata Kelola Pemilu merupakan upaya untuk menghasilkan aparat penyelanggara pemilu yang lebih berkualitas. Lulusan Prodi ini memiliki kopetensi dalam pengelolaan Pemilu dan meningkatkan kualitas pemilu berdasarkan asas demokratis.
Selain itu Husni menuturkan, lulusan program Studi S2 Tata Kelola Pemilu ini juga diharapkan menjadi aparat penyelenggara Pemilu yang independen. “Independen terlepas dari berbagai kekuasaan, baik eksekutif, legislatif, dan yudikatif,” ungkap Husni Kamil Manik.
Sementara itu, Wahdi Habibi salah satu mahasiswa UGM Prodi Tata Kelola Pemilu mengatakan, KPU perlu bekerjasama dengan banyak pihak untuk menciptakan Pemilu yang tertib. Agar KPY kedepannya perlu meningkatkan kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah.
“Ini untuk menertibkan jalannya Pemilu sesuai perundang-undangan. Namun harus tetap independen,” ujar Wahid.[]
