More

    Jangan Ada Dikotomi Kegiatan Akademik dan Kegiatan Kemahasiswaan

    Pimpinan bidang kemahasiswaan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia mengikuti acara Rembuk Nasional Bidang Kemahasiswaan yang mengusung tema "Berkontribusi dalam Tata Kelola Kemahasiswaan untuk Memajukan Negeri" , di University club UGM, Yogyakarta, Jumat lalu (27/05/2016). FOTO : UGM
    Pimpinan bidang kemahasiswaan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia mengikuti acara Rembuk Nasional Bidang Kemahasiswaan yang mengusung tema “Berkontribusi dalam Tata Kelola Kemahasiswaan untuk Memajukan Negeri” di University club UGM, Yogyakarta, Jumat lalu (27/05/2016). FOTO : UGM

    YOGYAKARTA, Kabarkampus-Kegiatan akademik dan kegiatan kemahasiswaan merupakan suatu kesatuan pembelajaran yang utuh. Dengan demikian tidak ada dikotomi diantaranya.

    Pernyataan tersebut disampaikan oleh Dr. Didin Wahidin, M. Pd, Direktur Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dalam Rembuk Nasional Bidang Kemahasiswaan yang mengusung tema “Berkontribusi dalam Tata Kelola Kemahasiswaan untuk Memajukan Negeri” , di University club UGM, Yogyakarta, Jumat lalu (27/05/2016).

    “Jangan seolah-olah ada dikotomi antara kegiatan akademik dan kegiatan kemahasiswaan. Kita bukan hanya mengajarkan anak supaya pintar ini pintar itu, tapi mewujudkan suatu pendidikan yang utuh bagi para mahasiswa kita,” kata Didin Wahidin di hadapan pimpinan bidang kemahasiswaan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

    - Advertisement -

    Lebih lanjut Didin Wahidin menjelaskan hal tersebut penting untuk menjawab tantangan pada saat ini, terutama melihat pergeseran kiblat dunia baik dalam hal ekonomi, politik, maupun pendidikan, dari yang sebelumnya terfokus pada Amerika dan Eropa, dan kini mulai condong ke wilayah Asia.

    “Kita tidak boleh hanya jadi penonton, tapi kita persiapkan mahasiswa ke arah sana agar tidak hanya jadi objek dari kebijakan, tapi juga jadi penentu dalam banyak hal,” ungkap Didin Wahidin seperti dilansir www.ugm.ac.id .

    Terkait tujuan tersebut, ia menilai salah satu kemampuan yang dapat diasah melalui kegiatan kemahasiswaan adalah kemampuan kewirausahaan mengingat masih sedikitnya jumlah warga Indonesia yang menjadi wirausaha. Namun sayangnya, sejumlah kegiatan kemahasiswaan masih dianggap membebani anggaran perguruan tinggi.

    Pernyataan serupa juga dilontarkan oleh dr. Iwan Dwiprahasto, Ph.D, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UGM. Menurutnya kegiatan kemahasiswaan merupakan salah satu bagian penting dari proses pembelajaran seorang mahasiswa, disamping kegiatan akademik.

    Oleh karena itu, sudah selayaknya perguruan tinggi juga memberikan perhatian lebih bagi penyelenggaraan kegiatan kemahasiswaan.

    “Kita tidak bisa hanya fokus pada kegiatan akademik. Kegiatan kemahasiswaan adalah program yang harus terus dikembangkan dan diakomodasi karena kegiatan ini sangat bermanfaat untuk mengasah soft skill,” kata dr. Iwan Dwiprahasto. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here