More

    Mahasiswa Unpad Antusias Nonton Film “Pulau Buru Tanah Air Beta”

    Suasana pemutaran film "Pulau Buru Tanah Air Beta" di Kampus Unpad, Jatinangor. Foto : Fauzan
    Suasana pemutaran film “Pulau Buru Tanah Air Beta” di Kampus Unpad, Jatinangor. Foto : Fauzan

    JATINANGOR, KabarKampus – Banyaknya pembubaran pemutaran film “Pulau Buru Tanah Air Beta” di sejumlah tempat di Indonesia, tak membuat antusias mahasiswa Universitas Padjajaran (Unpad) untuk menonton film ini berkurang. Buktinya sekitar 200 mahasiswa Unpad mengikuti kegiatan nonton bareng film “Pulau Buru Tanah Air Beta” di Brooklyn, Unpad, Jatinangor, Kamis malam, (26/05/2016).

    Film “Pulau Buru Tanah Air Beta” bercerita soal bekas tahanan politik (tapol) Pulau Buru dan berdurasi 48 menit. Film ini ditonton hingga selesai tanpa ada gangguan atau larangan.

    Nasir Aldo Fernando, penyelenggara acara mengatakan, acara ini sebenarnya sudah direncanakan sebulan lalu. Tujuan mereka adalah ingin memperkenalkan salah satu fragmen sejarah di Indonesia. Karena selama ini banyak fragmen sejarah Indonesia yang dihilangkan.

    - Advertisement -

    “Kami seneng melihat animo mahasiswa. Tidak hanya ada mahasiswa Unpad, tapi juga dari Unpas dan UIN Bandung juga datang. Kami senang kawan-kawan bisa hadir nonton bareng,” kata Aldo.

    Aldo juga mengaku senang, pemutaran film yang mereka gelar berjalan lancar, tanpa gangguan Ormas. Setidaknya mereka bisa tetap menyuarakan kebebasan berpikir dan berekpresi di Kampus Unpad.

    “Pikiran apapun tidak boleh dibelenggu. Karena kampus merupakan tempat berpikir bebas yang bisa dipertanggungjawabkan,” ungkapnya ketua LPPMD (Lembaga Pengkajian dan Pengabdian Masyarakat Demokratis) Unpad organisasi mahasiswa yang menyelengarakan acara ini.

    Sementara itu, Fikri Muhammad, salah satu penonton film mengaku senang film “Pulau Buru Tanah Air Beta” bisa diputar hingga selesai. Dari film ini, ia bisa mengetahui ada sebuah peristiwa seperti itu di Pulau Buru.

    “Jadi lewat film ini, kita ngga melulu dapat pengetahuan sejarah dengan diskusi dan mahasiswa jadi tahu ada hal seperti ini di Pulau Buru,” ungkap mahasiswa Ilmu Politik Unpad ini.

    Fikri berharap, kampus bisa mendukung kegiatan semacam ini. Selain itu seharusnya kampus juga bisa melindungi mahasiswanya dalam berdialektika dan berekspresi dari Ormas yang sering membubarkan acara seperti ini.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here