More

    Anies Baswedan : Menteri Boleh Berganti, Ihktiar Mendidik Tak Boleh Terhenti

    Mendikbud Anies Baswedan bersama anak-anak di CLC Morotai. FOTO : Humas Mendikbud
    Mendikbud Anies Baswedan bersama anak-anak di CLC Morotai. FOTO : Humas Mendikbud

    JAKARTA, KabarKampus-Usai sudah peran Anies Baswedan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI dalam kabinet Joko Widodo (Jokowi). Selama 20 bulan bekerja hasilnya tak sesuai dengan ekspektasi Presiden. Meskipun secara keseluruhan kerja Anies Baswedan dinilai baik oleh Presiden Jokowi.

    Pihak Istana Negara menyatakan seluruh menteri yang dicopot telah menerima keputusan Presiden Jokowi. Anies Baswedan digantikan oleh Muhadjir Effendi, Rektor Universitas Muhammadiyah Malang. Perombakan kabinet jilid II diumumkan pada Rabu, 27 Juli 2016 di Istana Negara, Jakarta.

    Dalam surat perpisahan, Anie Baswedan mengajak seluruh pelaku pendidikan Indonesia meneguhkan komitmen untuk menjadikan sekolah sebagai taman yang penuh tantangan dan menyenangkan bagi semua warga sekolah.

    - Advertisement -

    “Mari kita pastikan bahwa sekolah menjadi tempat di mana anak-anak kita tumbuh dan berkembang sesuai kodratnya, memenuhi potensi unik dirinya,” tulis Anies Baswedan.

    Berikut surat perpisahan Anies Baswedan ketika dicopot sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

    “Kepada Yth, Ibu/Bapak Guru, Kepala Sekolah, dan Tenaga Kependidikan

    Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

    Selama 20 bulan ini saya mendapatkan kehormatan menjalankan sebuah amanah konstitusi dan amanah dari Allah SWT untuk turut mencerdaskan kehidupan bangsa lewat jalur pemerintahan. Hari ini saya mengakhiri masa tugas di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tugas ini telah dicukupkan. Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi pada Presiden Jokowi yang telah memberikan kehormatan ini. Tugas besar ini mendasar karena pendidikan dan kebudayaan menyangkut masa depan kita, masa depan bangsa tercinta.

    Sejak bertugas di Kemendikbud. saya meneruskan kebiasaan berkeliling ke penjuru Indonesia, ke sudut-sudut Nusantara, berbincang langsung dengan ribuan guru dan tenaga kependidikan. Saya menemukan mutiara-mutiara berkilauan di sudut-sudut tersulit Republik ini. Dinding kelas bisa reyot dan rapuh, tapi semangat guru, siswa dan orangtua tegak kokoh. Dalam berbagai kesederhanaan fasilitas, sebuah PR besar Pemerintah, saya melihat gelora keceriaan belajar yang luar biasa.

    Ibu dan Bapak yang amat saya hormati, kami sebangsa menitipkan persiapan masa depan Republik ini. Di sekolah tampak hadir bukan saja wajah anak-anak, tapi juga wajah masa depan Indonesia. Teruslah songsong anak-anak itu dengan hati dan sepenuh hati, ijinkan mereka menyambut dengan hati pula. Jadikan pagi belajar pagi yang cerah. Sesungguhnya bukan matahari yang menjadikan cerah, tapi mata-hati tiap anak, tiap guru yang menjadikannya cerah.

    Di hari terakhir saya bertugas di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ijinkan saya menyampaikan harapan kepada Ibu dan Bapak semua. Harapan agar perubahan dalam pendidikan terus menuju ke arah yang lebih baik. Mari kita teguhkan komitmen untuk menjadikan sekolah sebagai taman yang penuh tantangan dan menyenangkan bagi semua warga sekolah. Mari kita pastikan bahwa sekolah menjadi tempat di mana anak-anak kita tumbuh dan berkembang sesuai kodratnya, memenuhi potensi unik dirinya.

    Mari kita jadikan sekolah sebagai sumur amal yang darinya akan mengalir pahala tanpa henti bagi lbu dan Bapak semua. Ibu dan Bapak, teruslah bergandengan erat dengan orangtua, bersama-sama menuntun anak-anak meraih masa depannya, menjawab tantangan jamannya, melampaui cita-citanya. Saya titipkan kepada Ibu dan Bapak Guru berbagai perubahan yang telah kita mulai bersama, baik dalam bentuk peraturan-peraturan baru yang mendorong ekosistem sekolah menyenangkan dan bebas dari kekerasan, maupun melalui pembiasaan dan praktik baik di sekolah.

    lbu dan Bapak yang saya banggakan, Menteri boleh berganti, tapi ikhtiar kita semua dalam mendidik anak-anak bangsa tak boleh terhenti. Masih banyak pekerjaan rumah Pemerintah yang harus ditunaikan bagi guru dan tenaga pendidikan. Saya percaya itu semua akan dituntaskan.

    Mari kita lanjutkan perjuangan, beri dukungan pada komitmen pemerintah dalam membangun sekolah menyenangkan, serta jaga stamina raga, rasa dari cipta lbu dan Bapak semua. Ijinkan saya pamit sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, teriring rasa terima kasih, juga permohonan maaf tak hingga atas segala khilaf yang ada. Salam hormat saya untuk Ibu dan Bapak semua. Mari kita teruskan ikhitiar mencerdaskan kehidupan bangsa ini.”

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here