More

    Menari Enam Jam Untuk Sukarno

    Para penari Lokra menari melewati Jalan Asia Afrika, Bandung, Selasa, (15/06/2018). Foto : Fauzan

    Lima mahasiswi Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung punya cara sendiri untuk menyambut hari lahirnya Sukarno, Presiden Indonesia Pertama. Mereka melakukannya dengan cara menari Non Stop selama enam jam, Selasa, (05/06/2018).

    Para mahasiswi yang tergabung dalam Kelompok Anak Rakyat (LOKRA) ini menari diawali dari  Ruang Sidang Gedung Indonesia Menggugat lalu bergerak menuju Jalan Braga, Jalan Asia Afrika, Jalan DR. Ir. Sukarno dan berakhir di Gedung Indonesia Menggugat. Tarian yang dibawakan diberi judul “Untuk Sang Pemersatu”.

    Manari selama enam jam ini merupakan rangkaian dari kegiatan Bulan Bung Karno yang diperingati setiap Bulan Juni oleh Kelompok Anak Rakyat (Lokra). Kegiatan inimerupakan cara lain generasi muda dalam memperingati Hari Lahir Bung Karno.

    - Advertisement -

    “Ditengah kondisi bangsa yang mulai dibayangi perpecahan, konflik SARA, kami memandang perlu mengangkat kembali sosok Bung Karno ditengah-tengah masyarakat sebagai sosok pemersatu, dan keteladanan dalam menjaga Bhinneka Tunggal Ika,” kata Gatot Gunawan, pegiat Lokra dan juga penggagas acara.

    Menurut Gatot, masyarakat dan generasi muda perlu sosok pemimpin yang bisa dijadikan suri tauladan. Hal tersebut tidak bisa dapatkan pada pejabat-pejabat era sekarang.

    “Oleh karena itu, sosok Bung Karno dianggap tepat untuk sosok yang bisa dijadikan pantutan bagi kita semua,” ungkapnya.

    Salah satu penari yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Raden Siti Ratu Dina Sumarwan. Mahasiswi Seni Tari ISBI angkatan 2014. Selama enam jam menari, ia mengaku memunculkan beragam jenis tarian, diantaranya Jaepong, Topeng, dan Tari Bali.

    “Dari tarian tersebut saya ingin mengingatkan pesan Sukarno, kalau kita jangan terpecah belah, jangan mudah terhasut. Berbeda agama dan bahasa, kita tetap Indonesia,” kata mahasiswi yang akrab disapa Daeng ini.

    Daeng berharap, dari apa yang mereka laukan, banyak orang tahu tentang Sukanro. Tak hanya tanggal ulang tahunnya, namun, juga kisahnya sebagai bapak pemersatu bangsa.

    “Pokoknya Sukarno patut dicontoh,” terang Daeng.

    Para mahasiswi ini mulai menari dari pukul 11.00 hingga 17.00 WIB. Sepanjang perjalanan, mereka tak hanya menari, namun juga membawa poster yang bertuliskan, Bung Karno Berpesan : Jangan Terpecah Belah, 117 Tahun Bung Karno, 06 Juni 1901 : 06 Juni 2018, Bung Karno Berpesan : Jagalah Keutuhan Bangsa, dan tak ketinggalan mereka juga membawa foto Sukarno.[]

     

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here