More

    Pecinta Alam Se-Bandung Raya Beri Dukungan Untuk Mapala Unisi

    Salah seorang Pecinta Alam menyampaikan pernyataan sikap bersama terkait peristiwa yang terjadi di Mapala Unisi Yogyakarta di Lapangan Gasibu, Bandung, Minggu sore, (05/02/2017). Foto : Fauzan

    BANDUNG, KabarKampus – Sekitar 300 Pecinta Alam yang tergabung dalam Forum Komunikasi Keluarga Besar Pecinta Alam Bandung Raya (FKKBPABR) menggelar aksi solidaritas di Lapangan Gasibu Bandung, Minggu, 05/02/2017). Aksi solidaritas ini terkait dengan meninggalnya tiga mahasiswa UII dalam Pendidikan Dasar yang digelar Mapala Universitas Islam Indonesia (Mapala Unisi) pada 13 – 20 Januari 2017 lalu.

    Dalam kegiatan ini mereka membuat pernyataan sikap dan doa bersama yang ditujukan kepada mahasiswa UII yang meninggal dunia. Salah satu pernyataan sikapnya adalah mendukung Mapala Unisi untuk tetap menjalankan roda organisasi.

    “Aksi ini bagi kami dan buat saya pribadi adalah ungkapan bela sungkawa buat adik-adik kami yang gugur dalam pendidikan dasar di Unisi. Kami juga mengucapkan bela sungkawa buat keluarga korban dan mendoakan agar para almarhum khusnur khotimah dan menjadi syuhada,” kata pria yang akrab disapa “Pelay” kepada KabarKampus, Minggu, (05/02/2017).

    - Advertisement -

    Selain itu kata Pelay, aksi ini juga sebagai dukungan untuk teman-teman Mapala Unisi agar mereka bertanggung jawab secara moral dan kesatria. Kemudian mereka juga mendukung Mapala Unisi untuk tetap berjalan.

    “Kami Pecinta Alam biasa bermain di alam terbuka pada pendidkan dasar, kami sadar kegiatan kami sangat dekat dengan resiko. Artinya terlepas dari itu apa yang terjadi, kami anggap sebagai musibah,” jelas Pelay yang berasal dari Palawa Swagrippa STIE Darma Negara Bandung ini.

    Ia mengatakan, dengan adanya musibah ini, mereka anggap ini sebagai pengingat dan penyadaran agar menjadi intropeksi bagi Mapala Se-Indonesia. Agar pecinta alam kembali ke organisasi, kembali belajar atas musibah yang ada.

    Bila dengan adanya kasus ini, stigma masyarakat telah berbeda terhadap Mapala, kata Pelay, maka mereka anggap sebagai kritik buat Mapala se-Indonesia. Namun yang perlu masyarakat tahu adalah, mereka yang selalu ada di tangah bencana seperti Aceh dan bergelantungan saat musibah pesawat Sukhoi di Gunung Salak adalah Mapala.

    “Itulah kenapa pendidikan kami selalu mempersiapkan untuk itu,” ungkap Pelay.

    Selain menyampaikan duka cita terhadap korban meninggal dunia dan dukungan kepada Mapala Unisi, FKKBPABR juga mendorong upaya pendampingan proses hukum terhadap anggota Mapala Unisi yang sedang dalam proses penyidikan oleh pihak berwajib. Mendukung langkah-langkah yang diambil oleh Rektorat UII dan meminta aparat Kepolisian untuk menjalankan prosedur hukum secara baik, benar, dan profesional.

    Kegiatan ini juga selain dihadiri oleh perwakilan dari 55 organisasi Pecinta Alam di Bandung, juga dihadiri oleh perwakilan Mapala Unisi.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here