More

    Dongeng Hutan, Bermain dan Berdamai di Alam

    “Jadi kalian marah karena dilarang menyanyi?” tanya salah satu pemain dewasa yang menggunakan kostum burung. Beberapa anak dengan pakaian warna-warni segera mengangguk bersamaan. “Iya, bantu kami melawan elang..”

    Dongeng Hutan “Cerita dari Negeri Pelangi” bertujuan merayakan toleransi dan keberagaman, bermain sekaligus berbagi cerita. FOTO : NATALIA OETAMA

    Di salah satu pojok hutan seluas 590 ha, tepatnya di Taman Hutan Raya (Tahura) Ir Haji Juanda, sebuah acara menarik berlangsung sebagai acara tahunan. Sabtu 20 Mei 2017 silam, dogeng hutan yang menginjakan tahun ke 5 nya kembali diadakan di Tahura. Penggalan cerita di atas adalah salah satu penampilan dari teater anak dari TK At Taqwa.

    Tema dari dogeng hutan kali ini adalah “Cerita dari Negeri Pelangi” dengan tujuan merayakan toleransi dan keberagaman, bermain sekaligus berbagi cerita.

    - Advertisement -

    Ketua Gusbarlian mengaku ingin mengkampanyekan kembali kegiatan mendogeng yang sudah mulai ditinggalkan para orang tua.

    Dalam dogeng hutan ke V ini, Agus Nur Amal pendongeng asal Aceh ikut meramaikan pentas dengan cerita Nabi Adam. Para pengunjung pun terlihat antusias menyimak kisah yang hadir.

    Selain dogeng, acara ini juga diramaikan juga oleh berbagai penampilan lain seperti paduan suara, wayang golek Dalang Dedi, pantomim & musik genteng JAF Kidds, Amy Kurniawan Band dan ditutup oleh penampilan dari Rice Cereal & Almond Choco.

    Acara yang dimulai dari pukul 08.00 pagi hingga pukul 16.00 WIB ini dibuka dengan ngayoga bareng yang dipersembahkan oleh komunitas Ngayoga dan Pustakalana Bandung. Suasana hutan yang rindang mendukung keseruan rentetan acara ini. Ada juga pasar hutan yang menjual berbagai jenis makanan dari bahan mentah hingga makanan yang bisa langsung dinikmati.

    Mau kopi ulur? Ada. Mau roti sehat? Ada. Mau es krim? Ada. Mau rujak? Ada.

    Keragaman dari makanan dan minuman yang ditawarkan pantas diacungkan jempol. Lengkap dengan harga yang masih bersahabat di kantong. Sepotong banana cake bisa diperoleh dengan harga 5000/ potong.

    Selain bazar makanan, ada juga salon hutan, pengalaman menarik merasakan potong rambut atau foot spa dikelilingi pohon-pohon raksasa. Ada juga face painting yang begitu digemari anak-anak, arena permainan clay dan arena memberi makan kelinci yang paling hits diantara yang lain. Dongeng hutan menjelma jadi paket wisata lengkap buat anak dan keluarga, belajar dan bermain di alam.

    Satu pesan buat panitia, kantong-kantong sampah mohon diperbanyak agar kita tak meninggalkan sampah di hutan setelah acara ini berlangsung. Terima kasih untuk penyelenggaraan acara gratis nan seru ini. Patut diadakan lebih sering lagi! []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here