More

    Mempersiapkan SDM Pariwisata Milenial Pasca Pandemi

    BANDUNG, KabarKampus – Pandemi Covid-19 yang melanda berbagai penjuru dunia telah membuat industri pariwisata terpuruk. Banyak pelaku usaha pariwisata “gulung tikar” dan karyawan mereka pun harus di PHK. Lalu bagaimana nasib SDM pariwisata Indonesia?

    Wacana ini mengemuka dalam webinar yang digelar STIEPAR YAPARI dengan tema “Mempersiapkan SDM Pariwisata Milenial Dalam Tatanan Normal Baru” yang berlangsung pada hari Jumat, (05/06/2020). Webinar melalui aplikasi Zoom ini diikuti 110 peserta dari berbagai institusi.

    Para pemateri dalam webinar ini yaitu Prof. Dr. Enok Maryani, M.S (Ketua STIEPAR YAPARI), Bonardo Aldo Tobing (Komisioner BNSP), dan Budhy Ramdhany, S.Pd., M.Pd. (Ketua Umum MGBK Nasional). Acara dimoderatori oleh Dra. Nova Riana, M.Si., CHE. (Wakil Ketua STIEPAR Bid. Kerjasama dan Kehumasan).

    - Advertisement -

    Budhy Ramdhany, S.Pd., M.Pd., Guru Bimbingan Konseling (MGBK) mengatakan, mereka tidak akan pernah tahu sampai kapan situasi Pandemi Covid-19 akan berahir. Namun salah satu masalah besar yang dirasakan oleh peserta didik milenial khususnya SMK adalah mereka pesimis menghadapai situasi saat ini, pasca pandemik, termasuk menjalani “new normal life”.

    “Dengan banyaknya pelaku usaha yang “gulung tikar” dan karyawan yang di PHK, maka bertambah banyak pengangguran. Sekolah dan perguruan tinggi belajar daring & luring, sehingga menimbulkan masalah pribadi, sosial belajar dan karir. Banyak siswa yang kebingungan mau kemana setelah lulus, apalagi dalam situasi sulit saat ini,” kata Budhy yang menjadi salah satu pemateri.

    Sehingga menurutnya, peran guru BK dalam menjaga optimisme siswa sangat penting. Mereka dapat secara optimal memberikan motivasi dan informasi studi lanjut walau dalam situasi abnormal ini.

    “Banyak upaya yang telah dilakukan oleh guru BK/konselor di sekolah, menghimpun informasi update saat dan pasca “new normal life” dan memanfaatkan media dan jejaring dengan motivasi yang tinggi kepada para peserta didik,” ungkapnya.

    Sementara itu, Bonardo Aldo Tobing mengatakan, situasi pandemi yang mengharuskan pembatasan jarak fisik satu sama lain, kegiatan tatap muka yang berubah menjadi online akan menjadi hal biasa. Situasi ini juga akan memunculkan jenis pekerjaan dan skill baru, personal branding, disiplin, efisiensi dan inovasi serta memperketat persaingan SDM saat ini.

    “Industri pariwisata sedang terpuruk, namun pariwisata di masa depan milenial akan berhadapan dengan sosial media, artificial intelligence, virtual reality, serta Big Data. Sertifikat kompetensi merupakan produk hukum yang menjadi legitimasi (bukti pengakuan) terhadap capaian kemampuan seseorang dalam melakukan pekerjaan tertentu yang ditetapkan oleh otoritas yang berwenang,” kata Bonarno.

    STIEPAR YAPARI sebagai lembaga pendidikan pariwisata berupaya mempersiapkan Sumber Daya Manusia di masa yang akan mendatang, khususnya di bidang kepariwisataan. Untuk itu penting bagi mereka untuk tetap menjaga kualitas pendidikan yang baik dan bagus.

    Dengan menyelenggarakan Webinar Kepariwisataan ini, STIEPAR YAPARI mencoba menyampaikan manfaat dari materi para narasumber, agar SDM pariwisata milenial memiliki gambaran untuk dapat menyikapi kondisi New Normal ini. sehingga mereka tetap optimis dalam menghadapi situasi apapun dan bekerja lebih keras lagi agar mampu bersaing dimasa yang akan datang.

    “Pariwisata adalah kebutuhan semua orang, orang butuh re-creation. Maka dari itu, pendidikan pariwisata menjadi pilihan. Dalam memilih pendidikan pariwisata, juga perlu memperhatikan kualitas pendidikan yang baik dan bagus agar dapat menghasilkan SDM yang berkualitas pula,” Prof. Dr. Enok Maryani, M.S, Ketua STIEPAR YAPARI.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here