More

    Mengapa Kami Memilih Golput?

    Lembaga parlementer digambarkan seperti panggung sandiwara oleh Pramoedya Ananta Toer, dalam novelnya yang berjudul Bukan Pasar Malam. Begini kutipannya “Perwakilan rakyat? Perwakilan rakyat hanya panggung sandiwara. Dan aku tidak suka menjadi badut – sekalipun badut besar.” Pramoedya menyampaikan dalam tulisannya, kalau parlementer yang Ia anggap panggung sandiwara itu, merupakan tempat para “badut-badut politik” beraksi mengelabui rakyat.

    Apa yang dikatakan Pramoedya senada dengan yang disampaikan Lenin. Lenin mengatakan kalau parlementer hanya “warung kopi”, tempat para borjuasi. Lewat parlementer itu pula UU yang menguntungkan kaum borjuasi dibuat. Kalau parlemen memang seperti itu lantas untuk apa suara orang-orang miskin berbondong-bondong ke bilik suara, kalau kemudian hasilnya hanya menggorok leher mereka sendiri?

    Judul Buku : Mengapa Kami Memilih Golput?

    - Advertisement -

    Penulis : Abdurahman Wahid dkk.

    Penerbit : SAGON

    Halaman : 184 halaman

    ISBN : 978 – 979 – 15839 – 2 – 3

    Buku ini tersedia di Toko Buku Kabar Kampus :

    @tokobukukabarkampus

    @kabarkampuscom

    Untuk pemesanan sila hubungi :

    0856-9325-5763 (Whatsapp)

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here