More

    Menelusuri Bandung Tempo Dulu dari Buku Karya Sudarsono Katam

    “Bumi Pasundan lahir ketika Tuhan sedang Tersenyum” itulah sepenggal kalimat yang dikatakan Martinus Antonius Weselinus Brower, seorang fenomenolog, psikolog dan budayaan pada era 70-an hingga 80-an. Kalimatnya seolah-olah menggambarkan Kota Bandung, sebuah kota dengan sejarah yang melekat dalam setiap bentuk bangunan dan cerita masa lalunya dengan keindahan alam, keragaman budaya serta masyarakatnya yang ramah.

    Sejak dulu kota yang terkenal dengan mojang dan jajakanya ini selau menjadi  tujuan para turis lokal maupun internasional untuk sekadar melepas penat atau bahkan mempelajari sejarah asal muasal Kota Kembang ini. Dalam sebuah buku karya Sudarsono Katam yang berjudul Oud Bandoeng Dalam Kartu Pos dan Album Bandoeng En Omstreken 1845-1910-an menyajikan banyak gambar dan cerita sejarah Kota Bandung di masa lalu yang jarang orang ketahui.

    Oud Bandoeng Dalam Kartu Pos

    - Advertisement -

    Katam merupakan seorang penulis yang terjun dalam dunia filateli sejak tahun 1954, awalnya Katam sempat menjadi dosen luar biasa Jurusan Teknik Pertambangan ITB di tahun 1978-1995. Saat peringatan hari jadi Bandung yang ke 200 tahun, Katam menerbitkan salah satu buku terbarunya yang berjudul, Oud Bandoeng Dalam Kartu Pos” Sudah sedikit disinggung di awal, sejak 1954 Katam terjun ke dunia filateli. Filateli merupakan aktivitas atau hobi seseorang dalam mengumpulkan prangko atau benda-benda pos lainnya, orang yang mengumpulkan benda filateli disebut Filatelis.

    Buku tersebut membahas mengenai Bandung tempo dulu dengan beragam budaya, keramahan penduduk dan kecantikan alamnya yang masih asri. Buku ini menjadi sebuah pembanding di mana telah terjadi banyak perubahan antara Bandung dulu dan sekarang.  Pada masanya, berdasarkan Dinas Pos saat itu, kartu pos hanya boleh digunakan untuk mengirim berita dan tidak boleh diberi gambar ilustrasi apapun. Namun pada kenyataanya banyak pihak yang mencantumkan ilustrasi sebagai iklan badan usaha yang di kelolanya pada kartu pos yang mereka kirim.

    Buku ini ditujukan kepada khalayak umum, tetapi di khususkan kepada para filatelis. Dalam bukunya juga, Katam menyajikan berbagai gambar kartu pos.  Tertera gambar transportasi  jaman dulu, pemandangan sungai citarum dan lahan pertanian dan budaya Bandung, hingga tempat-tempat ikonik pada kartu pos tersebut.

    Sebelumnya, sudah banyak buku mengenai kartu pos yang telah diterbitkan dimulai dari kartu pos bergambar obyek kota, desa, panorama, seni, budaya dan obyek lainnya baik secara keseluruhan hindia Belanda  (Nederland Indie, Indonesia) maupun per kota.

    Album Bandoeng Tempo Doeloe

    Kecintaan Sudarsono Katam terhadap Bandung diwujudkan dengan hadirnya buku Album Bandoeng Tempo Doeloe di Tahun 2005. Buku ini menyajikan nuansa berbeda dari setiap lembar gambar dan tulisannya, selain menambah pengetahuan mengenai sejarah Bandoeng tempo doeloe, buku ini juga menyajikan gambar yang memanjakan mata dan pengetahuan bagi para pembacannya.

    Bagi para perantau yang rindu suasana Bandung, buku ini dapat dijadikan referensi bagi kalian yang ingin sekedar melepas rindu atau menilik cantiknya Kota Bandung pada tempo dulu. Tak hanya itu, dalam buku tersebut juga ada pesan tersirat penulis mengenai Bandung saat masih di jajah oleh bangsa asing, serta cerita dibalik pemindahan Ibukota Kabupaten Bandung dari Karapyak (Dayeuhkolot) ke tepi jalan raya Pos (Grote Postweg) yang dikehendaki oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda H. W. Daendels di tahun 1809.

    Dua buku tentang Bandung karya Sudarsono Katam ini merekam romantika Kota Bandung terdahulu. Sehingga, para generasi muda sekarang dapat mengetahui dan menjaga ingatan dari rupa Kota Bandung masa lalu.  Seperti yang dikatakan Prof. Ir. Eko Budihharjo, masa lalu bukan untuk diulang, melainkan untuk dijadikan kajian menapak masa depan. Kota tanpa bangunan tua ibarat manusia tanpa ingatan”.

    Ditulis : Intan Radhialloh. Penulis merupakan Mahasiswa Fakultas Dakwah Unisba yang sedang menjalani praktik kerja di Kabar Kampus.

    Judul Buku          :  Album Bandoeng En Omstreken 1845-1910-an

    Penulis                 : Sudarsono Katam

    Penerbit               :  Khazanah Bahari, Jalan Gunung Agung no. 14, Ciumbuleuit Bandung.

    ISBN                      : 978-602-14732-6-9.

    Halaman              : 250 halaman.

    Judul Buku          : “Oud Bandung” Dalam Kartu Pos

    Penulis                 : Sudarsono Katam

    Penerbit               : Khazanah Bahari

    ISBN                      : 979-17710-3-0

    Halaman              : 316 halaman.

    Untuk pemesanan hubungi 0856 9325 5763 (Whatsapp) atau kunjungi Instagram @tokobukukabarkampus

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here